Rumah subsidi dan non subsidi; sebenarnya adakah perbedaan signifikan antara dua jenis hunian ini? Di beberapa negara di dunia, Indonesia salah satunya, memang memiliki kebijakan khusus yang mengatur masalah hunian sehingga lahirlah rumah subsidi dan non subsidi. Lalu, apa perbedaan yang dapat dicermati dari kedua jenis tempat tinggal ini? Anda dapat mengetahuinya lewat penjelasan berikut.
1. Dari segi harga rumah
Bisa dibilang harga rumah adalah perbedaan yang paling mencolok dari rumah subsidi dan non subsidi. Rumah subsidi, karena mendapat bantuan dari pemerintah, tentu harganya akan jauh lebih murah, karena tidak dikenakan PPN.
Jika Anda mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah), rumah subsidi bahkan memiliki suku bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan yang non subsidi. Cicilan rumah subsidi juga akan tetap flat karena sebagian bunga kredit dijamin oleh pemerintah.
2. Dari ukuran atau tipe rumah
Selain dari segi harga, perbedaan rumah subsidi dan non subsidi juga dapat dilihat dari ukuran atau tipe rumah. Umumnya, rumah bersubsidi memiliki ukuran luas maksimal 36 m2 (tipe 36). Sedangkan, rumah non subsidi ukurannya bisa di atas atau sama dengan 36 m2 (tipe 36).
3. Dari segi ukuran, rumah tipe ini sebenarnya sangat ideal bagi pasangan muda, karena nantinya Anda tidak perlu repot membersihkan rumah di tengah kesibukan aktifitas, dan jika diperlukan masih ada banyak cukup ruang untuk dibangun di kemudian hari jika Anda memiliki anak.
4. Dari fasilitas yang disediakan
Pada dasarnya, fasilitas yang disediakan untuk kedua jenis rumah hampir mirip. Baik rumah non subsidi maupun subsidi sama-sama menyediakan kamar tidur, kamar mandi, dan ruangan lain yang umum ditemukan pada rumah. Namun, karena keterbatasan ruang, biasanya jumlah ruangan yang ada pada rumah subsidi pun terbatas.
Tidak perlu khawatir kualitas bangunan dari rumah subsidi, karena semuanya sudah ditentukan dan mengikuti standar yang diberikan oleh pemerintah.
5. Dari segi lokasi
Apabila dibandingkan, lokasi rumah subsidi dan non subsidi biasanya sangat mencolok. Banyak rumah non subsidi yang memiliki lokasi strategis bahkan ada di pusat kota. Dari fasilitas umum pun sangat dekat sehingga sangat memudahkan. Sedangkan rumah subsidi justru ada di pinggir kota dan cukup jauh dari berbagai fasilitas umum.
Walau begitu, sekarang mulai banyak bermunculan rumah subsidi yang diproyeksikan sebagai bagian dari sebuah kota mandiri. Dengan menjadi bagian dari kota mandiri, rumah subsidi bisa tetap memiliki fasilitas yang sama dengan rumah non subsidi. Jadi, bagi yang menginginkan rumah murah namun tetap memiliki fasilitas terbaik, pilihlah rumah subsidi dalam kota baru yang sedang dikembangkan.
6. Dari segi renovasi
Perbedaan rumah subsidi dan non subsidi juga bisa dilihat dari perenovasian. Rumah non subsidi dapat direnovasi kapan pun dan seperti apa pun oleh pemiliknya. Dengan cara ini, harga jual rumah pun bisa naik. Sedangkan, rumah subsidi biasanya harus menunggu dua tahun untuk dapat direnovasi. Selama dua tahun pertama, pemilih rumah subsidi tidak boleh mengubah bentuk fisik rumah sedikit pun.