Buat Anda yang berniat beli rumah nyicil pakai KPR, wajib perhatikan dulu 3 hal ini agar selamat dari jebakan bunga KPR. Berikut tips memilih KPR terbaik.
1. Hindari Jebakan Bunga Rendah
Marak penawaran KPR bunga rendah tapi cicilan KPR belum tentu murah
Pahami tentang bunga KPR. Ada dua jenis suku bunga KPR yakni tetap (fix) dan mengambang (floating). Bedanya, bunga fix adalah suku bunga yang nilainya dipatok tetap di tingkat tertentu selama masa kredit berjalan. Sedangkan, bunga floating adalah bunga yang nilainya bisa berubah-ubah mengikuti aturan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Anda perlu berhati-hati dengan maraknya penawaran KPR murah berbunga rendah. Seringkali konsumen tak menyadari jebakan bunga KPR, seperti promo bunga yang terlihat ‘rendah’ tapi justru lebih ‘tinggi’ setelah dihitung-hitung keseluruhan.
KPR dengan bunga fix rendah tapi periode pendek, bukan jaminan cicilan KPR akan lebih murah. Sebagai contoh, KPR bank X menawarkan promo bunga rendah fix 6% selama cicilan 2 tahun pertama. Lalu, di tahun ketiga, Anda sudah diharuskan membayar cicilan KPR dengan floating rate yang berlaku. Sudah pasti cicilan lebih tinggi dari 2 tahun sebelumnya, dan jika dihitung menyeluruh, Anda justru merugi.
Bunga KPR rendah diawal bukanlah solusi. Cara yang jauh lebih baik dan menguntungkan Anda yaitu pilihlah produk KPR yang memberikan suku bunga rendah dengan masa hitungan bunga fix yang panjang.
2. Ukur Kemampuan Finansial, Lakukan Simulasi Cicilan
Ukur kemampuan cicilan KPR agar keuangan tetap sehat
Bagi Anda yang mau beli rumah, ingat besaran cicilan KPR harus disesuaikan dengan kemampuan finansial. Cara mengukurnya ialah dengan melakukan simulasi cicilan KPR dulu sebelum terjadi ‘akad’ atau menyetujui pinjaman KPR. Dari sini Anda bisa cek kemampuan finansial seperti biaya cicilan KPR per bulan, biaya-biaya tambahan KPR, biaya denda atau telat bayar, dan lain sebagainya.
Pilih developer rekanan bank
Poin ketiga yang penting untuk diperhatikan ialah cek kredibilitas developer atau pengembang agar Anda tak tertipu. Sederhana saja, cek kredibilitas developer bisa dilihat dari rekam jejak properti pada tahun-tahun sebelumnya, seperti berapa lama developer tersebut berkecimpung di dunia properti dan berapa banyak proyek yang telah berhasil dilakukan.