Memiliki rumah di usia muda merupakan impian banyak orang. Lalu, bagaimana langkah-langkah yang bisa Sobat Sikapi sebagai milenial lakukan untuk bisa memiliki rumah di umur 25 tahun?
- Tentukan Budget Rumah yang Ingin Dibeli
Hal pertama kali yang bisa Sobat Sikapi lakukan yaitu menentukan harga rumah yang kalian inginkan. Tentukan target yang masuk akal dan sesuai dengan penghasilan kalian saat ini dan kemungkinan peningkatan penghasilan beberapa tahun ke depan. Kalian bisa survei lokasi yang kira-kira masuk ke budget tersebut. Agar meringankan, coba cari lokasi yang menawarkan harga rumah terjangkau. Misalnya di daerah pinggiran Jakarta seperti Depok, Tanggerang, atau Bekasi.
Daerah Depok yang dekat dengan Stasiun Kereta Citayam masih menawarkan harga rumah di sekitar angka Rp 350 juta-an. Jika target kalian adalah lima tahun lagi, tentu terdapat kenaikan harga di tahun mendatang. Kenaikan harga rumah biasanya berkisar di 7% per tahun. Untuk dapat membeli rumah tersebut. Dana yang harus kalian miliki lima tahun ke depan adalah Rp490 juta.
- Menabung Uang Muka dengan Disiplin dan Cerdas
Kesulitan utama milenial dalam membeli rumah adalah tidak memiliki dana untuk membayar uang muka yang merupakan prasyarat KPR. Karena itu, mau tidak mau, uang muka harus dikumpulkan jika ingin punya rumah. Bagaimana cara mengumpulkan DP?
Langkah paling awal adalah menabung dari penghasilan. Namun, tidak sedikit yang tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik, sehingga sulit mengumpulkan uang muka. Cara paling efektif adalah dengan menetapkan jumlah tabungan yang akan Sobat Sikapi simpan setiap bulannya, minimal sebesar 30% dari penghasilan bulanan. Pisahkan uang tersebut pada rekening khusus dan selalu utamakan menabung setiap kali gaji baru diterima. Jangan menunda menabung sampai akhir bulan, namun saat gaji diterima, langsung disisihkan untuk uang muka.
Untuk membantu, Sobat Sikapi bisa memanfaatkan fitur reksa dana auto–invest yang secara otomatis memotong rekening dalam jumlah dan waktu tertentu setiap bulan agar diinvestasikan di instrumen reksa dana yang dipilih. Dengan membuat prosesnya otomatis, Sobat Sikapi akan menabung secara reguler dengan sendirinya. Jika dibandingkan menabung di tabungan, secara umum reksa dana menyediakan instrumen yang memberikan return lebih tinggi dengan tingkat keamanan yang baik.
- Mencari Penghasilan Tambahan
Mencari pekerjaan sampingan adalah salah satu solusi yang bisa Sobat Sikapi lakukan jika pekerjaan utama kalian memberikan penghasilan yang pas-pasan. Sulit bagi kalian untuk mengumpulkan uang muka rumah jika hanya mengandalkan gaji utama yang jumlahnya habis untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Cari sebuah pekerjaan sampingan yang dapat kalian lakukan tanpa menggangu pekerjaan utama. Sobat Sikapi dapat mengerjakan pekerjaan sampingan ini setelah pulang kerja atau di akhir pekan. Contoh pilihan pekerjaan yang dapat kalian lakukan adalah menjadi freelancer. Perkembangan teknologi telah memungkinkan kalian untuk dapat mengakses pekerjaan secara online, yang dapat kalian manfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan sesuai dengan keahlian yang kalian miliki.
- Mulai Berinvestasi
Menyimpan uang dan membiarkannya mengendap di tabungan dalam jangka waktu yang lama bukanlah sebuah pilihan yang bijak untuk dilakukan. Mulailah mencoba untuk melipat gandakan uang kalian dengan berinvestasi. Kalian dapat memulai dengan ikut menanam modal di usaha yang dikelola teman atau keluarga. Selain itu, Sobat Sikapi juga dapat menginvestasikan uang dalam bentuk investasi yang lebih aman, seperti emas, deposito, dan reksadana.
- Menghemat Biaya Hidup
Untuk dapat mengumpukan dana uang muka pembelian rumah, Sobat Sikapi harus mengelola keuangan dengan seimbang, pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan dengan cara menekan pengeluaran. Pengeluaran yang paling mudah ditekan adalah dengan kurangi makan di restoran atau kafe. Sobat Sikapi dapat membawa bekal. Ketika kalian memasak di rumah kalian bisa dengan hati-hati memilih bahan makanan. Jangan membeli sesuatu yang mendadak di luar pos pengeluaran bulanan kalian, apalagi hal tersebut tidak bersifat “wajib”. Pertimbangkanlah untuk membeli barang bekas pakai/second yang menawarkan harga terjangkau. Selain itu, biaya transportasi juga menjadi salah satu pos pengeluaran terbesar. Catat pengeluaran dan evaluasi secara berkala agar mencapai target yang telah kalian tentukan.